Jumat, 25 Maret 2011

Maafkan aku Akhi

Bismillahirrahmanirrahim....

Maafkan aku akhi .. Karena hari ini aku harus jujur untuk men”cambuk”mu dengan kata-kata yang kuharapkan kau kesakitan dan berusaha untuk tak ku ”cambuk” lagi…

Di kejahiliyahanku dulu aku sempat jatuh cinta padamu secara diam-diam, pada saat kulihat kau berdiri tegak di ruang depan mesjid untuk mengumandangkan azan dengan lantang, saat itu jangankan aku, bahkan orang kafir sekalipun menoleh ke arah suara seruanmu.. Kau sangat hebat dalam usaha menyeru saudaramu untuk mendirikan sholat.. Aku bertasbih dalam hati mengikuti seruanmu “Allahu Akbar.. Allahu Akbar.. Laa ilahailAllah…!!!”

Di kejahiliyahanku dulu aku sempat jatuh cinta padamu secara diam-diam pada saat kau bertilawah dengan syahdu di suatu acara pengajian akbar…Aku ingat saat itu kau sungguh luar biasa, suaramu tak hanya membiusku namun kau juga membius semua jemaah yang hadir dengan indahnya lantunan ayat-ayat suci kitabullah…Kau sampaikan dengan sempurna…aku bertasbih dalam hati “Subhanallah, Subhanallah…”

Akhi...

Di kejahiliyahanku dulu aku sempat jatuh cinta padamu secara diam-diam, pada saat kau ada di deretan ikhwan-ikhwan tangguh yang berseru : "Islamkan dirimu sebaik-baiknya !!!” dan kau membantu kami dan kejahiliyahan kami untuk hijrah kepada indahnya islam dan ke mimbar dakwah… Saat itu aku berucap MasyaAllah… MasyaAllah.. Allahuakbar..!!!” Dan aku merasa kecil sekali dihadapanmu.

Di kejahiliyahanku dulu aku sempat jatuh cinta padamu secara diam-diam, pada saat aku kira engkau begitu sayang dengan orang disekitarmu dan keluargamu, lembut mengatakan kebenaran, sifat bersahabatmu dengan generasi muda, caramu menghadapi masalah, tabahnya dirimu menghadapi kehidupan, kuatnya hati dan komitmenmu terhadap hubungan antara sesama dan lawan jenis, konsistennya dirimu dalam mengamalkan alquran dan sunnah, dan kecintaanmu terhadap akhlak Rasulullah dan para Sahabat…

TAPI ternyata aku salah akhi…

Aku tak lagi mencintaimu karena ku tau ketakutanmu pada-NYA tak sebesar yang kukira, begitu gampangnya engkau mengumbar kata sayang dan belaian-belaian menjijikkan ketika pakaian keislamanmu itu kau lepas untuk sementara disebuah kamar hotel dan bersenang-senang dengan wanita dan kau bilang “ini hanya having fun saja”!!! Astaghfirullah..

Saat itu kau kemanakan Allah..? Saat itu dimanakah imanmu bersemayam..??

Aku tak lagi mencintaimu karena ku tau ketakutanmu pada-NYA tak sebesar yang kukira, begitu gampangnya engkau mengumbar rayuan terhadap wanita-wanita di dunia maya dan begitu gampangnya kau berkata tentang ketertarikan, kesenangan, kerinduan, wacana-wacana yang berbau pornografi serta cinta dan kasih sayang pada mereka tanpa ikatan yang jelas…dimana pemahamanmu tentang islam yang sering kau serukan ? Dimana pakaian takwa yang membedakanmu dengan lelaki awam ? Dimana kau selipkan rasa malu yang akan mengangkat derajatmu lebih tinggi dari mereka yang tak tersentuh dakwah keislaman ?

Akhi..,

Aku tak lagi mencintaimu karena ku tau keislamanmu masih goyang, terombang-ambing dengan kebatilan… Seharusnya kau sadar bahwa air yang cair itu tak bisa bersatu dengan minyak yang kental, kau tidak bisa mencampur yang haq dan yang batil, kau tidak bisa menyatukan yang benar dan yang salah secara serentak…karena itu merupakan hal yang berlawanan. Untuk apa sholat isyamu jika setelah itu kau kembali dalam pelukan hangat wanita yang belum halal, untuk apa sholat subuhmu jika setelah itu kau melemparkan ciuman-ciuman hangat ke wanita yang belum halal ? Astaghfirullah..

Kau bukan ikhwan sejati yang ku harapkan !

Lihat inbox di Hpmu akhi, berapa banyak sapaan balas berbalas tentang perhatian dan dakwah cinta pribadimu ke gadis-gadis muda yang kau incar ?

Lihat email dan inbox di FB mu akhi, berapa banyak gombalan dan rayuan atas nama silaturahmi yang tak jelas???

Aku kecewa denganmu akhi, ke”ikhwanan”mu tidak jelas" !

Sadarkah bahwa kami memanjangkan jilbab agar kau lebih menundukkan pandangan ?

Sadarkah bahwa kami menutup aurat agar kau tak menganggap kami murahan ?

Sadarkah bahwa kami membutuhkanmu nantinya sebagai imam dalam keislaman ?

Bukankah nanti engkau yang akan menakhodai keluargamu ke suatu dermaga yang indah dekat mata air salsabila ?

Bukankah nanti engkau yang akan membimbing istri dan anak-anakmu ke jalan keabadian menuju surga yang sangat dirindukan ?

Bukankah engkau yang akan berdiri di saf depan dan memimpin dakwah-dakwah islam ?

Ayolah akhi…

Buat islam ini bangga dengan ke”ikhwanan”mu…

Buat kami bangga dengan keislamanmu yang benar-benar islam…

Kini, layakkan dirimu dengan panggilan ikhwan !

Ikhwan sejati yang hanya berjalan dijalan yang halal untukmu. Agar bidadari-bidari surga tak sabar menanti kehadiranmu.

Maafkan aku akhi.

Kuakhiri segala hubungan yang tak pantas denganmu.

Wassalamu'alaikum Wr Wb...

“Hamba Allah”

by Erna Widayati on Friday, 25 March 2011 at 22:02

(Taken from : MuslimEngineer Gadjah Mada)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar